//The Roses
Bonjour!

~Hey you! Touch The Picture~



Home About Linkies Stuff

Hi, my name's Flora Nerissa Arviana. Nessa. Gonna be 15th. 100% Catholic and 100% Indonesian. Spammers? Anons? Bashers? Copycaters? JUST GO TO HELL!



Tagboard!



Back to past



Credits!

Basecode: Nurul AtiQah
Template: Intan Aqilah
Edited By: Nessa
Others: ? ? ?


BAKAR DIRI: SESUATU!




Halooh Bloggie :D *maap alay*
Yah, beberapa hari ini Bumi Pertiwi dihebohkan dengan aksi bakar diri seorang mahasiswa bernama Sondang Hutagalung yang melakukan aksi bakar diri di depan istana. Perlu gue replay? Bold it: BAKAR DIRI DI DEPAN ISTANA.



Gue baca di salah satu koran, kalo mahasiswa itu meninggal tanggal 11 Desember yang lalu (kalo nggak salah). Dan berita itu sontak langsung menjadi headline di berbagai media massa. SESUATU yah? :o *syahrini mode: on*


Sondang, pelaku bakar diri di depan Istana, dikenalnya sebagai sosok yang resah dengan situasi yang ada. Ia punya komitmen dengan hak asasi manusia, kesejahteraan rakyat, buruh, dan lain-lain (mediaindonesia.com)


Terus terang, gue kaget banget. Pas mbaca berita itu saya berpikir, Gila ni orang lebay bin alay banget ya. Sebenernya apa sih yang ada dipikiran dia, kok bisa-bisanya dia MEMBAKAR DIRINYA SENDIRI? It’s weird, rite? But, unfortunately, it’s TRUE. Apa motif Sondang melakukan aksi nekad ini?

Aku pernah liat berita kalo ada biksu di Vietnam juga melakukan aksi bakar diri, untuk menentang kebijakan (baca: kesewenang-wenangan) pemerintah. Aksi Sondang mirip dengan aksi jahit mulut atau tidur dijalanan bagi pendemo yang meminta sebuah perubahan. Banyak orang yang bilang (dalam arti sarkastik) bahwa demonstrasi itu STUPID. Halah, ya mau gimana lagi kalo bukan pake cara itu kalo pemerintah sepertinya sudah buta melihat penderitaan para rakyat Indonesia yang menderita?

Yah, menurut pandangan seorang Nessa Flora (halah), saya sebagai pelajar menilai, kalo pemerintahan KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) Jilid II *bahasanya jilid og piye, kayak buku aja :p* ini CUEK BANGET. Yah, cuek sama rakyat Indonesia yang menderita. Tadi pagi gue liat 8-11 Show di Metro TV, kalo ada salah satu desa yang POOR banget a.k.a miskin, kalo nggak salah di Bogor. Jalan menuju desa itu sangatlah terisolir. Hanya dihubungkan dengan jembatan kayu seadanya. Dan pendidikan masih tetap saja menjadi masalah. Sekolah pun hanya 1, dan itu pun keadaannya sudah rusak. Kalo hujan bocor. Kalo hujan pake angin ya setengah roboh. Dan ironis, pemerintah sama sekali tidak memperhatikan soal itu, saya kira. Kemarin Minggu, saya juga baca berita soal banyak anak-anak yang sakit parah namun kesulitan biaya. Saya kira, pemerintah juga tidak memperhatikan ini. OMG. Mau jadi apa negara ini kalo wakil rakyatnya sendiri lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri? Inikah kemerdekaan?
KENAPA PARA ANGGOTA DPR BERSIKAP HEDONIS?
SEHARUSNYA PARA WAKIL RAKYAT MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA, BUKAN PERSONAL! *nada orang demo*
Woy, buka mata, buka hati, dong! Liat penderitaan rakyat Indonesia! Sudah banyak aksi nekad yang dilakukan untuk menyadarkan kalian, WAKIL RAKYAT! Aksi coret-coret Gedung MPR-DPR oleh Pong Harjatmo, sampai aksi bakar diri oleh Sondang Hutagalung. Mereka tu mau nyadarin Anda-Anda sekalian! *maaf frontal, tapi inilah yang ada dipikiran saya karena melihat pemerintahan Indonesia yang makin hari makin GJ.*

Selain masalah para aparat yang mengutamakan kepentingan sendiri, ada masalah lagi di negeri ini–yang herannya–dari dulu sampai sekarang–BELUM TUNTAS.
I think you can guess it.
Yes, CORUPTION.



Korupsi. 1 kata yang nggak ngeri, sih, sebenernya. Tapi PERBUATANNYA… Wuss... Medeni. Merugikan orang banyak.
Kita lihat. Indonesia sempat menduduki peringkat atas (tapi bukan peringkat 1) negara terkorup di dunia. Pas saya liat berita itu, saya langsung nyanyi, “Mau dibawa kemana, Indonesiaku?” *nada lagu Mau Dibawa Kemana – Armada* Yah, habisnya saya heran, kenapa sih para aparat tu kayaknya nggak ada kapok-kapoknya melakukan penyuapan, politik uang dan teman-temannya itu? Baru-baru ini bertambah lagi kasus korupsinya: NUNUN NURBAETI. Halah, besok ada siapa lagi? NUNUN NURJANAH? NUNUN NURELA? NUNUN NURDIANA? Hahahaha.

Okay, back to topic.
Motif Sondang melakukan bakar diri ini, tidak ada yang tahu pasti. Tetapi, menurut saya, motif Sondang melakukan bakar diri ini karena dia nggak betah lihat situasi negara ini yang makin lama makin nggak cetha. Bahkan Bu Megawati saja menilai kalo aksi ini adalah TAMPARAN KERAS BAGI PARA APARAT PEMERINTAH, yang makin lama makin nggak jelas kinerjanya. Salahnya sendiri pada nggak peka sama rakyat.

But, sebenernya ada sih cara lain yang lebih efektif untuk mengekspresikan rasa ketidakpuasan kita, terlebih pada kinerja para aparat pemerintah yang GJ itu. Dan saya pikir, bakar diri bukanlah cara yang bijak. Apapun motifnya. KILLING YOURSELF IS A SIN. Masih banyak sih cara yang lain. Kalo saya jadi Taylor Swift, saya mengungkapkannya lewat lagu, habisnya Taylor selalu menuangkan pemikiran dan perasaannya lewat lagu.

Ada orang komen tentang aksi Sondang, “Pesan Sondang kepada para aktivis mahasiswa sangat kuat: Seberapa berani kamu? Sebesar apa nyalimu untuk memperjuangkan perubahan? Mari kita lihat, apa ada perubahan signifikan setelah ini? Kalau tidak ada, berarti tindakan Sondang sia-sia....”

Emang sih, tindakan Sondang itu nekad, tapi two thumbs up deh buat perjuangan dia dalam menegakkan keadilan. Memperjuangkan timbulnya perubahan. Dari dulu, orang Jawa (including me) sangat memimpikan Ratu Adil. Raja atau Ratu yang memimpin dengan tombak keadilan. Pemimpin yang bijaksana dan selalu peka terhadap rakyat. Kiranya itu tidak hanya harapan masyarakat Jawa saja, tapi seluruh Indonesia.

Yah, ini sekadar pendapat dan pandangan saya. Nggak penting juga :P

Labels: , , , ,