Bonjour! ![]() Hi, my name's Flora Nerissa Arviana. Nessa. Gonna be 15th. 100% Catholic and 100% Indonesian. Spammers? Anons? Bashers? Copycaters? JUST GO TO HELL! Tagboard! Back to past Credits!
| Tuhan, Ini Charles Tuhan yang baik, Ini Charles. Kemarin aku berulang tahun yang kedua belas. Kau tentu melihat bahwa surat ini kuketik. Kadang-kadang sulit sekali bagiku untuk menulis. Aku mengidap disgraphia, juga Attention Deficit Disorder (ADD). Sering kali ADD ini disertai dengan kesulitan untuk menangkap pelajaran. Watu dites, IQ-ku 140, tapi kalau Kau melihat tulisanku yang miring-miring, Kau pasti menganggap aku bodoh. Aku tidak pernah bisa memegang pensil dengan benar. Juga tidak bisa mewarnai dengan rapi. Setiap kali aku mencobanya tanganku terasa kaku dan huruf-huruf yang kubuat menjadi kacau, garis-garisnya terlalu gelap, dan spidolnya belepotan di tanganku. Tidak ada yang mau bertukar kertas tugas denganku untuk diberi nilai, sebab mereka tak bisa membaca tulisanku. Keith bisa, tapi dia sudah pindah. Otakku tak bisa mengontrol apa yang dilakukan tanganku. Aku bisa merasakan pensil yang kupegang, tapi otakku tak bisa menyampaikan pesan dengan benar. Aku mesti memegang pensilku erat-erat, supaya otakku tahu bahwa aku memegang pensil itu di tanganku… Jauh lebih mudah bagiku untuk menjelaskan berbagai hal dengan berbicara, daripada menulis. Aku mahir sekali dalam mendikte, tapi guru-guruku tak selalu membolehkan. Kalau diminta membuat karangan tentang perjalananku dari Washington ke Philadelphia, aku rasanya seperti mendapat hukuman. Tapi kalau aku boleh mendiktekannya atau bicara langsung, aku bisa menceritakan tentang rasa takjubku melihat Declaration of Independence di National Archives, atau perasaan patriotis yang berdebur dalam darahku ketika aku berdiri di ruangan para pendiri negara kita memperdebatkan masalah kebebasan. Di bidang seni, aku jatuh. Banyak sekali yang bisa kugambarkan dalam pikiranku, tapi tanganku tidak mau menyampaikan apa-apa yang kulihat dalam otakku. Tapi tak apalah. Aku tidak mengeluh. Aku baik-baik saja. Kau memberiku pikiran yang bagus dan rasa humor yang besar. Aku pandai memecahkan masalah dan aku senang berdebat. Di kelas ada pelajaran diskusi Alkitab yang sangat menyenangkan, dan di situlah aku bisa benar-benar menonjol. Aku ingin menjadi pengacara, kalau sudah besar nanti aku yakin akan berhasil di bidang itu. Aku ingin menyelidiki kasus, memeriksa bukti-buktinya, dan memaparkan kasusnya dengan jujur. Aku tahu Kau sengaja membuatku istimewa, waktu Kau katakan bahwa aku merupakan ciptaan yang luar biasa. Kau telah meyakinkanku bahwa Kau akan menjagaku, dan bahwa Kau mempunyai rencana yang indah untukku. Kau akan memberiku masa depan dan harapan. Orangtuaku ingin menolongku, jadi mereka membelikan laptop untuk kubawa ke sekolah. Tahun ini guruku baik sekali! Aku diizinkan mengerjakan banyak tugas sekolahku dengan komputer. Kami mendapat buku character trait setiap Jumat. Tahu, tidak? Aku diperbolehkan menggunakan Print Shop Deluxe untuk ilustrasinya. Untuk pertama kalinya, aku jadi bisa menunjukkan pada orang-orang, beberapa gambar yang ada dalam pikiranku. Tuhan, aku menulis surat ini sebagai ucapan terima kasih, supaya Kau tahu bahwa aku baik-baik saja. Kadang-kadang hidup ini berat, tapi tahu, tidak? Aku menerima tantangan itu. Aku punya keyakinan bahwa aku bisa menebus segala kesulitan. Terima kasih telah menjadikan aku seperti ini. Terima kasih telah mencintaiku TANPA SYARAT. Terima kasih untuk semuanya. Hormatku, Charles Charles Inglehart ditulis pada usia 12 Sumber: Chicken Soup For The Kid’s Soul Labels: taken from book |