//The Roses
Bonjour!

~Hey you! Touch The Picture~



Home About Linkies Stuff

Hi, my name's Flora Nerissa Arviana. Nessa. Gonna be 15th. 100% Catholic and 100% Indonesian. Spammers? Anons? Bashers? Copycaters? JUST GO TO HELL!



Tagboard!



Back to past



Credits!

Basecode: Nurul AtiQah
Template: Intan Aqilah
Edited By: Nessa
Others: ? ? ?


DO YOU EVER FEEL THE SAME FEELING LIKE ME?

Hai kawan, sudah seminggu ini saya tidak bercuap2 lagi di blog saya yg sangat gejhe ini… Finally, I’m come back to posting something in my blog, now! Haha :D
Kalian pernah nggak, merasakan yg namanya “DIRASANI”?
Aku pernah beberapa kali merasakannya. Mungkin ada yg belum tau, apa artinya “DIRASANI” itu sendiri (buat yg bukan orang Jawa, pasti gak tau artinya, karena istilah itu diambil dari Bahasa Jawa).

“DIRASANI” dalam Bahasa Jawa, artinya “DIGUNJINGKAN” atau “DIOMONGIN” atau “DIGOSIPIN”. Kalo diartikan dalam kalimat menjadi: “DIBICARAKAN DI BELAKANG/ TANPA SEPENGETAHUAN KITA OLEH ORANG LAIN”. Nah, mungkin kalian pernah ngalamin hal itu. Seperti yg sudah kusebutkan di atas, AKU PERNAH MENGALAMINYA. Tau nggak, “DIRASANI” itu bisa sampe DIJAUHI TEMAN, lho. Aku juga PERNAH DIJAUHI & DIMUSUHI TEMAN.

X:   “Eh, nggak usah temenan ma si Y. Nek kamu temenan ma dia,
     kamu nggak betah wes…”
Z:   “Ya iyalah. Nyebai tenan og wonge. Wes mendes, nggaya, sok-
     sok’an, mboseni, ora iso opo2 meneh. Sifate dia kayak gitu,
tapi yg aku heranin, kenapa dia masih populer di sekolah?”
X:   “Ya iyalah. Secara, dia kan anggota OSIS ma PMR di sekolah.
     Nggak heran nek banyak yg kenal ma dia.”

Itulah salah satu potret “NGRASANI ORANG” dalam kehidupan ini. Dan kalo misalnya kalian berada di posisi Y, dan kalian sebagai Y nggak sengaja denger bisik2 ngrasani yg gak mutu itu. Si Y jadi mikir: Si X ma si Z kalo di depan aku sok baik, sok manis, tapi mereka kok malah ngomongin aku di belakangku? Nah, gimana perasaan kalian? Sakit? Jelas! Aku juga pernah mengalami hal itu. Aku juga gak tau, kenapa aku dirasani ma beberapa temenku. Lha aku emang nggak tau, aku salah apa. Loro tenan le atiku nek dirasani wong. Coba kalian dirasani, pasti sakit banget to rasane? Nusuk tenan, mak jleb! Kenapa aku bisa tau kalo aku dirasani? Ya jelaslah, mereka ngomong bisik2 sambil melirik ke arahku.
Aku juga sempet bertanya-tanya ma diriku sendiri: KENAPA AKU DIRASANI???
Kalo dari pengalaman kakak kelasku yg namanya Kak E, dirasani itu penyebabnya cuma karena 1 hal: SIRIK! Lewat blognya atau notes refleksinya di fb (ga tau lupa aku, hehe), dia membeberkan kalo sirik itu juga penyebabnya macem2. Mungkin orang yg ngrasani kita itu iri gara2 dia atau mereka nggak memiliki ciri-ciri positif yang kita punya. Mereka iri karena mereka gak secantik kalian, gak sepinter kalian, gak seeksis kalian, atau gak sekaya kalian. Atau bisa juga mereka ngrasani karena ada sifat negatif kita. Misalnya, kalian diomongin sebagai penyebab kekalahan tim di olahraga *PIIP* atau alasan negatif lain.

PERNAHKAH KALIAN MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN ITU?
DO YOU EVER FEEL THE SAME FEELING LIKE ME?
IF YOU EVER FEEL IT; SO, WHAT SHOULD WE DO?

Menurutku, ada 3 cara yg bisa kita lakukan kalo kita dirasani.

STEP 1. You must positive thinking and don’t angry, if people gossip you
Jangan biarkan perasaan negatif menguasai kamu kalo kita dirasani. Jangan gampang kebawa emosi! Emang sih, kalo dirasani itu rasanya nyakitin banget (apalagi kalo kita tau kita dirasani). Mesti pikiran kita bawaannya negatif terus. Tapi, tau nggak, menurut penelitian, orang yg emosional itu otaknya mengecil, lho! Makanya, jangan gampang kebawa emosi. Jangan sampe kita pasang status dengan umpatan & misuh-misuh di jejaring sosial. Itu nggak mutu banget!

STEP 2. Be patient always
Kalo emang kita ngerasa nggak pernah berbuat salah ma mereka, santai aja. Temenan ma yg laen. Toh, temen kita bukan cuma yg ngrasani kita itu, kok. Tetep jalani hari kita seperti biasa. Tapi, kalo kita emang ngerasa pernah salah ma orang yg ngrasani kita itu, segera minta maaf. Jangan ditunda! Kalo nggak dimaafin, BE PATIENT, GUYS! Pemenang sejati adalah orang yg tidak pernah mau berprasangka buruk, bisa menahan emosi & nafsu birahi, menahan untuk tidak berkata-kata kotor, serta sabar & tabah menjalani masalah2 yg ada dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yg gampang emosi, gampang ngrasani, ngajak2 musuhi orang, gampang menginjak-injak orang, dan gampang menghakimi kekurangan orang lain adalah PECUNDANG SEJATI!

STEP 3. FORGIVE YOUR FRIENDS WHO GOSSIP YOU
Okelah, kita mungkin emang nggak dimaafin. Tapi, justru yg nggak maafin kita itulah yg akan merasakan bebannya. Bener. Serius. Dulu aku juga pernah ngrasani temenku & nggak mau maafin dia, tapi yg merasakan beban justru AKU! DIA? Dia tetep enjoy dengan hari-harinya. Kalo emang temen yg udah ngrasani kita itu hatinya terbuat dari batu berlapis es, dan nggak mungkin bisa maafin kita, YA SUDAHLAH. NEVER MIND. Sekali lagi, jangan kebawa emosi! Orang-orang bijak mengatakan, “IF YOU ANGRY, YOUR ENEMY WILL HAPPY…” Artinya, kalo kita marah alias emosi, lawan kita justru senang! Lebih baik, tetep maafkan dia. Jangan berdoa yg jelek-jelek buat dia. LEBIH BAIK LAGI, bersikaplah seperti YESUS dengan berdoa, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tau apa yg mereka perbuat”.

Sebenarnya masih ada 1 cara lagi yg harus kalian ingat. Cara ini penting jg lho, yaitu: CURHATLAH KEPADA ORANG LAIN YG KAMU ANGGAP BISA MEMBANTUMU. Kalo kalian mau nyurhatin masalah kalian bukan ke orang-tapi melalui puisi atau lirik lagu (kayak Taylor Swift)–boleh banget! LEBIH BAIK LAGI KALO KALIAN BERDOA KEPADA TUHAN! Percayalah, bersama DIA, kita akan dapat menanggung segala perkara. Amin.

Last but not least…
Trust if God will give the best and bless for you! :)

PS: Bukannya saya sok bijak, tapi saya hanya ingin berbagi pengalaman dengan pembaca. Dan buat kakak kelasku, Kak E, aku nggak ada maksud ikut2 an postingan Kakak. Tapi, aku juga pernah mengalami seperti apa yg pernah Kakak rasain lewat notesnya Kakak di fb dan blognya Kakak. Aku dapet perubahan baik setelah mbaca itu Kak… Makasih Kak :)

Labels: